Thursday, April 29, 2010

Beijing diserbu sepeda listrik

Pegawai kantor David Dai adalah salah seorang di antara warga Beijing yang kini semakin banyak kembali ke angkutan roda dua.Tetapi pria yang berusia 28 tahun itu tidak lagi mengayuhkan kakinya. Seperti ratusan ribu orang lain, dia membeli sepeda listrik.Sepeda bertenaga baterei yang tidak bising itu semakin banyak terlihat di jalan-jalan ibukota Cina.Di tengah kondisi lalu lintas Beijing yang penuh dengan mobil, yang sekarang ini jumlahnya empat juta, sepeda baterei bisa cepat membawa orang ke mana-mana.Tetapi tidak semua menyukainya. Para pejabat pemerintah tidak tahu bagaimana cara mengatasi ledakan sepeda listrik.

Kepadatan jalan

Cina dulu dikenal sebagai "kerajaan sepeda". Pada tahun 1980-an, empat di antara lima orang mengayuh sepeda pergi ke tempat kerja di Beijing.Namun sekarang ini warga ibukota semakin kaya berkat pembangunan ekonomi; yang kemudian membuat mereka membuang sepeda dan menggunakan kendaraan roda empat.Statistik terbaru menunjukkan hanya 20% warga kota yang saat ini menggunakan sepeda biasa untuk bepergian.

Hanya 10 menit saja dari rumah saya ke tempat kerja dengan sepeda listrik ini

David Dai

Dalam beberapa tahun saja, Beijing berubah dari kota dengan sedikit mobil menjadi tempat kemacetan lalu lintas setiap hari.Tetapi banyak penduduk Beijing sekarang membeli sepeda listrik agar tidak membuang-buang waktu di jalan-jalan yang macet."Hanya 10 menit saja dari rumah saya ke tempat kerja dengan sepeda listrik ini," kata Dai.  "Kalau saya naik bis, saya harus menunggu, dan bisa terjebak kemacetan. Bisa setengah jam untuk jarak yang sama."

Sepeda listrik sekarang ini dijual di mana-mana. Terkadang toko-toko penjualnya berderetan. Troatoar jalan di depan toko-toko itu pun digunakan untuk memajang sepeda listrik.

Zhang Zhiyong, manajer toko yang menjual sepeda listrik merk "Capital Wind", mengatakan mudah melihat mengapa sangat laku."Beijing itu besar. Kalau orang naik sepeda biasa ke tempat kerja, mereka akan kelelahan. Kalau naik mobil, jalan-jalan macet," katanya kepada BBC.

Karena itu, sepeda listriklah solusinya."Sepeda listrik ramah lingkunagn dan nyaman. Penggalakan penggunaan sepeda ini akan menguntungkan kita semua."

Harganya pun jauh lebih murah dari mobil. Model yang paling mahal di toko Zhang hanya 2.680 yuan atau sekitar Rp 4 juta.

Masyarakat ribut

Tidak semua orang setuju dengan pendapat pemilik toko tadi.Banyak pengguna sepeda biasa mengeluhkan bahwa sepeda listrik yang nyaris tak terdengar itu dan berkeliaran di kota, mengganggu para pengguna jalan lainnya.

Sepeda listrik di Beijing

Sepeda listrik sebagai solusi kemacetan lalulintas di BeijingAkhir tahun lalu pemerintah mengumumkan akan menerbitkan petunjuk penggunaan sepeda listrik di jalan raya.

Para pejabat semula ingin menerapkan peraturan yang mendefinisikan sepeda listrik sebagai tidak boleh lebih 40kg beratnya dengan kecepatan tak lebih dari 20km per jam.

Sepeda yang lebih berat dan lebih cepat dari itu akan dianggap sebagai sepeda motor listrik.Dengan demikian, pemilik sepeda dengan mesin yang lebih besar dari itu harus mendapatkan izin mengemudi, mendaftarkan motornya dan harus memiliki asuransi.

Tetapi pemerintah membatalkan ketentuan baru ini setelah masyarakat ribut.Namun dengan semakin banyaknya sepeda listrik, pemerintah tampaknya sulit untuk menangguhkan terus-menerus pemberlakuan ketentuan baru tentang klasifikasi ini.

Penjualan sepeda listrik turun sedikit akhir-akhir ini, mungkin karena orang menunggu bagaimana pemerintah mendefinisikan sepeda listrik.

http://www.bbc.co.uk/indonesia

No comments:

Post a Comment